Apa itu trombus?
Trombus mengacu pada material padat yang terbentuk di dalam pembuluh darah, biasanya terdiri dari trombosit, sel darah merah, sel darah putih, dan fibrin. Pembentukan gumpalan darah merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau pendarahan untuk menghentikan pendarahan dan mempercepat penyembuhan luka. Namun, ketika gumpalan darah terbentuk secara tidak normal atau tumbuh secara tidak semestinya di dalam pembuluh darah, gumpalan tersebut dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah, yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
Tergantung pada lokasi dan sifat trombus, trombus dapat dibagi menjadi beberapa jenis berikut:
1. Trombosis vena: Biasanya terjadi pada vena, seringnya pada tungkai bawah, dan dapat menyebabkan trombosis vena dalam (DVT) dan dapat menyebabkan emboli paru (PE).
2. Trombosis Arteri: Biasanya terjadi di arteri dan dapat menyebabkan infark miokard (serangan jantung) atau stroke (stroke).
Metode deteksi trombus terutama meliputi hal berikut:
1.Alat Uji D-Dimer : Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, D-Dimer adalah tes darah yang digunakan untuk mengevaluasi keberadaan trombosis dalam tubuh. Meskipun kadar D-Dimer yang tinggi tidak spesifik untuk pembekuan darah, tes ini dapat membantu menyingkirkan kemungkinan trombosis vena dalam (TVD) dan emboli paru (PE).
2. Ultrasonografi: Ultrasonografi (terutama ultrasonografi vena ekstremitas bawah) merupakan metode umum untuk mendeteksi trombosis vena dalam. Ultrasonografi dapat melihat keberadaan gumpalan darah di dalam pembuluh darah dan menilai ukuran serta lokasinya.
3. CT Pulmonary Arteriography (CTPA): Ini adalah tes pencitraan yang digunakan untuk mendeteksi emboli paru. Dengan menyuntikkan bahan kontras dan melakukan CT scan, gumpalan darah di arteri paru dapat terlihat dengan jelas.
4. Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI): Dalam beberapa kasus, MRI juga dapat digunakan untuk mendeteksi gumpalan darah, terutama saat mengevaluasi gumpalan darah di otak (seperti stroke).
5. Angiografi: Ini adalah metode pemeriksaan invasif yang dapat mengamati trombus secara langsung di pembuluh darah dengan menyuntikkan zat kontras ke dalam pembuluh darah dan melakukan pencitraan sinar-X. Meskipun metode ini jarang digunakan, metode ini tetap efektif dalam beberapa kasus yang kompleks.
6. Tes Darah: SelainD-Dimer, beberapa tes darah lainnya (seperti tes fungsi koagulasi) juga dapat memberikan informasi tentang risiko trombosis.
Kami baysen medis/Wizbiotech fokus pada teknik diagnosis untuk meningkatkan kualitas hidup, Kami sudah mengembangkanAlat uji D-Dimeruntuk trombus vena dan koagulasi intravaskular diseminata serta memantau terapi trombolitik
Waktu posting: 04-Nov-2024