PRINSIP

Membran alat uji dilapisi dengan antigen mikroalbumin pada daerah uji dan antibodi IgG kelinci anti-kambing pada daerah kontrol. Bantalan label dilapisi dengan mikroalbumin dan IgG kelinci berlabel fluoresensi terlebih dahulu. Jika tidak terdapat albumin dalam urin, antibodi monoklonal anti-Alb berlabel emas koloid pada kertas emas koloid akan berjalan pada membran bersama urin hingga mencapai garis deteksi, dan bergabung dengan antigen berlapis Alb dengan garis yang terlihat. Jika warna garis lebih gelap daripada warna garis pada daerah kontrol (C), ini merupakan hasil negatif. Jika urin mengandung albumin, mereka akan berkompetisi dengan antigen berlapis Alb pada membran untuk berikatan dengan situs antibodi terbatas pada antibodi monoklonal anti-Alb berlabel emas koloid. Seiring dengan meningkatnya jumlah albumin dalam urin, pengujian...

Warna garis akan semakin terang. Kandungan albumin dalam urin dapat dideteksi secara semi-kuantitatif dengan membandingkan area deteksi (T) dengan area kontrol (C). Area kontrol kualitas (C) dan area referensi (R) pada kit akan selalu muncul selama pengujian, dan tidak ada hubungannya dengan keberadaan albumin urin. Garis area kontrol (C) dan area referensi (R) dapat digunakan sebagai indeks referensi kontrol kualitas internal untuk kit.

Prosedur Pengujian:

Harap baca buku petunjuk pengoperasian instrumen dan lembar informasi kemasan sebelum pengujian. Cairkan sampel hingga suhu ruangan sebelum digunakan.

1. Keluarkan kartu uji dari kantong foil. Letakkan rata di permukaan horizontal dan tandai.

2. Ambil sampel urin dengan pipet sekali pakai, buang dua tetes pertama sampel urin. Tambahkan 3 tetes (sekitar 100µL) urin bebas gelembung ke tengah lubang sampel pada kartu uji secara vertikal dan mulailah menghitung waktu.

3. Baca hasilnya dalam 10-15 menit. Tidak valid jika lebih dari 15 menit.