PRINSIP

Membran alat uji dilapisi dengan antibodi Tf pada daerah uji dan antibodi IgG kelinci anti-kambing pada daerah kontrol. Bantalan label dilapisi terlebih dahulu dengan antibodi anti-Tf dan IgG kelinci berlabel fluoresensi. Ketika sampel positif, antigen Tf dalam sampel bergabung dengan antibodi anti-Tf berlabel fluoresensi, membentuk campuran imun. Di bawah aksi imunokromatografi, kompleks mengalir searah dengan kertas penyerap. Ketika kompleks melewati daerah uji, kompleks tersebut bergabung dengan antibodi pelapis anti-Tf, membentuk kompleks baru.

Jika hasilnya negatif, sampel tidak mengandung transferin atau kadarnya rendah, sehingga kompleks imun tidak dapat terbentuk. Tidak akan ada garis merah di area deteksi (T). Terlepas dari ada atau tidaknya antibodi Tf dalam spesimen, antibodi monoklonal anti-IgM tikus berlabel emas koloid yang tersisa dan antibodi IgG kambing anti-tikus yang dilapisi di garis area kontrol kualitas (C). Kemudian aglutinat mengembangkan warna di area kontrol kualitas, dan garis merah akan muncul di (C). Garis merah adalah standar yang muncul di area kontrol kualitas (C) untuk menilai apakah ada cukup sampel dan apakah proses kromatografi normal. Ini juga digunakan sebagai standar kontrol internal untuk reagen.

Prosedur Pengujian

Harap baca petunjuk pada kemasan sebelum melakukan pengujian.

1. Keluarkan kartu uji dari kantong foil, letakkan pada meja level dan tandai.

2. Lepaskan tutup tabung sampel dan buang dua tetes pertama sampel yang telah diencerkan. Tambahkan 3 tetes (sekitar 100µL) sampel yang telah diencerkan tanpa gelembung secara vertikal dan perlahan ke dalam lubang sampel pada kartu dengan dispenser yang tersedia. Kemudian, nyalakan pengatur waktu.